Review Film: Nini Thowok, Urban Legend Yang Terlupakan

Di awal bulan Maret 2018 kita disambut film horor produksi TBS Films bertajuk Nini Thowok. Film yang disutradarai Erwin Arnada (Tusuk Jelangkung & Jelangkung 3) ini menggandeng para pemain seperti Natasha Wilona, Ingrid Widjanarko, Jajang C. Noer, Gesata Stella, dan Slamet Ambari.

Sepeninggal Eyang Marni (Jajang C.Noer), Nadine (Natasha Wilona) menerima warisan keluarga berupa hotel di daerah Solo. Ia pun segera bergegas ke Solo dan mengurus guest house tersebut. Tak lama kemudian, kejadian mistis muncul satu persatu dan membuatnya bingung. Situasi makin mencekam ketika Nadine membuka sebuah kamar yang sudah lama tertutup dan ternyata berisi boneka Nini Thowok. Menurut cerita rakyat, Nini Thowok adalah boneka raksasa seperti layaknya Jelangkung perempuan yang digunakan sebagai media untuk berhubungan dengan roh halus.

review-film-nini-thowok-natasha-wilona

Nadine pun mencari tahu siapa pemilik awal hotel tersebut. Sampai akhirnya mereka mengetahui bahwa hotel tersebut peninggalan keluarga keturunan Cina bermarga Oei.  Salah satu stafnya akhirnya bercerita bahwa dahulu Nyonya Oie (Gesata Stella) yang tinggal di sana meninggal dunia dengan penasaran karena mencari anak perempuannya yang hilang. Apakah ada hubungannya antara boneka Nini Thowok dengan Nyonya Oei? Akankah Nadine dapat mengetahui rahasia di balik Nini Thowok ini?

Baca juga:  Daftar Film Indonesia tayang Maret 2018

Bagi yang belum tahu, Nini Thowok merupakan urban legend bagi masyarakat Jawa sejak dulu. Nini Thowok sendiri adalah boneka yang terbuat dari siwur (batok kelapa), bentuknya menyerupai jelangkung namun berpakaian seperti layaknya perempuan. Nini Thowok dijadikan  sebagai media untuk memanggil arwah atau roh, sehingga bisa dibilang Nini Thowok adalah Jelangkung perempuan. Bahkan banyak yang menganggap Nini Thowok lebih menyeramkan daripada Jelangkung, karena ukuran fisiknya yang besar setinggi manusia, sehingga saat kerasukan diperlukan dua hingga tiga orang untuk mengendalikannya.

Dengan membawa legenda masyarakat, Nini Thowok menampilkan cerita segar dan berbeda. Bertahun-tahun beragam film horor bertemakan Jelangkung hadir, mengapa baru tahun 2018 Erwin Arnada membawa Nini Thowok ke layar lebar?  

Dengan cerita yang sederhana, penonton bisa mengikut alurnya. Bagi pecinta film horor Indonesia kalian akan dihibur oleh jump scare yang membuat kaget. Paling khas dari film Nini Thowok adalah lokasi set. Hotel yang digunakan berhasil membawa kesan horor dengan gaya khas Jawa tempo dulu yang semakin membuat penonton bergidik.

Baca juga: 5 Fakta Kengerian Nini Thowok

Sebagai pemeran utama Natasha Wilona rasanya kurang begitu maksimal, tapi untungnya tertutup oleh para pemeran pembantu seperti Ingrid Widjanarko  yang memerankan Mbok Girah dan Slamet Ambari yang memerankan Pak Rahmat. Untuk sosok hantu sebenarnya cukup membingungkan, karena ada tiga hantu yang muncul. Hantu nenek, hantu anak kecil dan hantu Nyonya Oie. Roh mana yang merasuki boneka Nini Thowok? Walau begitu film Nini Thowok tidak boleh kamu lewatkan, boneka raksasa yang menyeramkan siap menghantui. Mulai tayang di bioskop 1 Maret 2018. Pesan tiket nonton kamu di BookMyShow dan dapatkan DISKON Rp 10.000 dengan kode NINITHOWOK.

   

One thought on “Review Film: Nini Thowok, Urban Legend Yang Terlupakan

Comments are closed.