Review Film: Berbagi Dilema dan Kisah Cinta Dalam Ayat-Ayat Cinta 2

10 tahun berlalu semenjak film Ayat-Ayat Cinta, kali ini MD pictures membuat film keduanya dengan judul Ayat-Ayat Cinta 2 The Greatest Love Story.

Berdasarkan cerita yang ditulis oleh Habiburrahman El-Shirazy, film ini melanjutkan kisah Fahri (Fedi Nuril) yang kini sudah menjadi seorang dosen pengganti di Edinburgh University. Seperti yang ditampilkan pada posternya, Fahri akan dikelilingi oleh 4 karakter utama perempuan, yaitu Hulya (Tatjana Saphira), Sabina (Dewi Sandra), Keira (Chelsea Islan), dan Brenda (Nur Fazura).

Kisah Fahri kali ini juga tidak hanya dipenuhi dengan cerita cinta dan unsur religi, namun juga memiliki unsur jenaka, seperti adanya karakter Hulusi (Pandji Pragiwaksono) sebagai asisten yang berdarah Turki dan Misbah (Arie Untung) sebagai teman lama Fahri yang menumpang tinggal di rumahnya.

Persoalan utama dari film ini adalah pertanyaan seputar nasib Aisha yang tidak ada kejelasan, sementara Fahri masih berharap bahwa Aisha akan kembali ke hidupnya.

Selain itu, di film ini juga ditunjukkan kehidupan Fahri yang tinggal di lingkungan yang penuh dengan keberagaman, seperti nenek Catarina yang keturunan Yahudi dan Keira yang keturunan Turki Jerman yang membenci Fahri karena ia dianggap sebagai teroris yang terlibat pada saat terjadi bom di London, Inggris.

Baca Juga: Film Spesial yang Sering Tayang Saat Lebaran 

Secara visual, banyak pemandangan dan lingkungan yang direkam dengan indah serta megah. Soundtrack untuk film ini juga pas dengan adegan-adegan dalam filmnya. Meskipun begitu, film arahan Guntur Soehardjanto ini masih memiliki beberapa kekurangan.

Karakter Fahri di film Ayat-Ayat Cinta 2 melebihi sempurna. Terlalu baik hati dan terlalu diidolakan para perempuan juga menjadikan karakter Fahri menjadi tidak masuk akal.

Sedangkan untuk karakter para perempuannya, di film ini diceritakan bahwa menikah adalah puncak dari kebahagiaan, bahkan di adegan trailernya sampai ada adegan mengemis untuk minta dinikahi, yang menurut pandangan penulis hal tersebut seharusnya sudah tidak relevan dengan hidup di jaman sekarang. Seolah menikah ada dalam konteks subjek (orang yang menikahi) dan objek (orang yang dinikahi).

Secara akting, para pemain bisa menunjukkan karakter masing-masing, Fedi Nuril bisa memperlihatkan sesosok orang yang baik dan setia terhadap istrinya, sedangkan untuk Tatjana yang digambarkan ceria juga memberikan nuansa romantis, begitu juga dengan Chelsea maupun Nur Fazura, akting mereka juga memberikan kesan tersendiri bagi para penonton.

Dapat disimpulkan bahwa Ayat-Ayat Cinta 2 memiliki daya tariknya meskipun masih memiliki kekurangan. Satu kutipan yang menarik adalah “Yang patut dicintai adalah cinta itu sendiri dan yang harus dimusuhi adalah musuh itu sendiri”. Mulai tayang di bioskop 21 Desember 2017, pesan tiket nonton kamu secara online di BookMyShow.

Baca Juga: Film Indonesia Terlaris Saat Lebaran 

Penulis:

Natasha Cindy

Baca juga:

Daftar Bioskop yang Menayangkan Ayat-Ayat Cinta 2. Cek Jadwalnya!

Daftar Lagu Soundtrack Ayat-ayat Cinta 2

 

3 thoughts on “Review Film: Berbagi Dilema dan Kisah Cinta Dalam Ayat-Ayat Cinta 2

Comments are closed.