Festival Film Indonesia dari Dulu Hingga Sekarang

Festival Film Indonesia (FFI) merupakan ajang penghargaan tertinggi bagi dunia perfilman di Indonesia. FFI pertama kali diselenggarakan pada 1955. Menurut Djamaluddin Malik kala itu, FFI merupakan upaya menarik perhatian masyarakat bahwa kualitas film Indonesia tidak kalah baiknya dengan film asing. Dengan kata lain, tujuan penyelenggaraan FFI adalah menumbuhkan apresiasi terhadap film Indonesia dan mengevaluasi film produksi dalam negeri selama setahun.

Mulai penyelenggaraan tahun 1979, sistem unggulan (nominasi) mulai dipergunakan. FFI sempat terhenti pada 1992, dan baru diselenggarakan kembali tahun 2004.
Tanggal 11 Desember 2004 harus dicatat sebagai hari bersejarah dalam industri perfilman Indonesia. Malam itu, di salah satu wahana Dunia Fantasi Ancol, FFI akhirnya diselenggarakan lagi. Film-film yang dinilai adalah produksi lima tahun terakhir (2000-2004). Yang sangat menarik, hampir seluruhnya dibuat oleh pekerja-pekerja film muda yang tidak memiliki kaitan dengan generasi FFI 1973-1991.
Cuplikan film “Soekarno” (Foto: Kapanlagi)
Pada 2014, film “Soekarno” dan “Tabula Rasa” sama-sama memimpin raihan penghargaan. Masing-masing merebut empat piala, diikuti oleh “Cahaya dari Timur” dan “Killers”, masing-masing dengan dua piala. Ada pun “Sokola Rimba”, “Sebelum Pagi Terulang Kembali”, dan “Tenggelamnya Kapal Van der Wijk” masing-masing memperoleh satu piala.
Tara Basro menerima Piala Citra (Foto: Bintang.com)
Tahun ini malam puncak penganugerahan Piala Citra FFI diselenggarakan pada 23 November mendatang di ICE-BSD, Tangerang Selatan. Seperti dilansir dari Okezone, film “Siti” keluar sebagai peraih kategori Film Terbaik. Tara Basro berhasil menjadi Pemeran Utama Wanita Terbaik, sementara itu Dedy Soetomo menjadi Pemeran Utama Pria Terbaik. Daftar lengkap pemenang Festival Film Indonesia 2015 bisa Anda lihat di sini.

 

One thought on “Festival Film Indonesia dari Dulu Hingga Sekarang

Leave a comment