Sunil Samtani: Kualitas Film Harus Dijaga Agar Tidak Kecewakan Penonton

Pernyataan rencana revisi tentang Daftar Negatif Investasi (DNI) Indonesia yang dilayangkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution Februari lalu diterima dengan baik oleh salah satu produser film dari Rapi Films, Sunil Samtani.

Revisi DNI ini nantinya akan mengizinkan para investor asing untuk memiliki hak penuh 100 persen dalam beberapa bidang usaha termasuk industri perfilman. Meski pun menerima dengan baik dan mengambil sisi positif dari rencana perubahan ini, Sunil pun tak memungkiri kemungkinan efek negatif dalam revisi tersebut.

“Saya rasa sih silakan ya, mungkin kita juga bisa belajar juga dari mereka (investor asing), tapi asal SDM (Sumber Daya Manusia) kita, kru kita, jangan sampai tidak dipakai gitu, karena takutnya mereka datang ke sini membawa full team dari sana dan kita punya kru tidak terpakai di sini. Jadi, jika seperti itu menurut saya akan susah,” kata Sunil Samtani saat ditemui BookMyShow Indonesia di kantornya di daerah Cikini, Jakarta Pusat.

Meski pun nantinya mungkin akan ada production house asing yang membuat film di Tanah Air, ia berharap agar para kru lokal akan dilibatkan dan dipekerjakan baik sebagai co-director, editor, atau pun lainnya. Ia juga berandai jika suatu hari misalnya Michael Bay datang ke Indonesia, ia dan para produser lokal Indonesia dapat belajar dari sutradara film Transformers itu.

Kemungkinan akan adanya pembukaan bioskop-bioskop baru dari chain bioskop asing baru pun tak dapat dihindari. Sunil tidak mempermasalahkan kemungkinan ini dan menganggap hal ini sebagai opportunity.

“Kalau saya sih tidak masalah. Tetapi, harus diperhatikan jangan sampai mereka bukanya di lokasi-lokasi yang berdekatan dan sudah ada bioskop gitu. Menurut saya itu tidak efektif, seharusnya mereka spread out buka di daerah-daerah juga yang belum dicapai 21, Blitz, dan Cinemaxx. Kalau seperti itu, buat saya itu opportunity sekaligus extra income juga buat produser,” terang Sunil.

Produser film Sang Kiai ini menganggap industri film Indonesia saat ini sudah cukup memiliki ide-ide cerita yang bagus dan kuat. Ia juga yakin bahwa prospek perfilman Indonesia 3 tahun ke depan akan semakin berkembang dan meningkat asal produser-produser lokal tetap menciptakan film berkualitas dan dapat mengambil hati penonton.

“Kita (produser) harus jaga secara kualitas. Jangan sampai kita bikin kualitas yang murah dalam arti yang akan mengecewakan penonton. Karena sekali penonton kecewa, mereka akan menganggap film-film lain akan sama. Jadi, akan membangun stereotip yang imprint di otak mereka,” tegas produser film Modus yang akan tayang bulan depan ini.

 

Baca juga:

Sunil Samtani: Film Komedi dari Dulu Tidak Pernah Mati

Leave a comment